Reader’s Review: Twilight-New Moon-Eclipse-Breaking Dawn

Akhirnyaaa… selesai juga saya membaca saga Twilight-New Moon-Eclipse-Breaking Dawn dalam satu minggu, heheuuu…. !

Satu kata buat saga ini, KEREN!

Buku-buku yang membuat saya langsung ingin jadi vampire, heheh

But seriously, the last thing I did before I went to bed was reading the book, and the first thing I do in the morning, after saying Alhamdulillahiladzi ahyanaa ba’dama amatana wa ilaihinnusuuur…, was grabbing the book and read, again. I kept doing it for a week till I finished them all.
Haha

Dibawah ini sedikit review mengenai keempat buku yang baru saya baca tersebut

TWILIGHT

“When you can live forever, what do you live for”

“I’m the world’s best predator aren’t I? Everything about me invites you in, my face, my voice, even my smell. As if I need any of that!!”, Edward.

Bella, 17 tahun, meningalkan Pheonix untuk tinggal bersama ayahnya di daerah yang sangat jarang terkena sinar matahari, Forks, Washington. Di sana ia bertemu seorang murid laki-laki yang ketampanannya tidak masuk akal, seperti ukiran patung Yunani. Ketika Bella mulai mengenal Edward lebih jauh, ada tiga hal yang ia tahu dengan pasti. Satu, bahwa Edward adalah vampire. Dua, bahwa ada sebagian dari Edward, dan Bella tidak tahu berapa besar bagian itu, yang haus akan darahnya. Tiga, bahwa ia mencintai Edward, teramat dalam dan tanpa syarat.
Hubungan mereka berjalan cukup lancar. Bella tidak takut pada kenyataan bahwa Edward adalah seorang vampir, ia lebih mengkhawatirkan kebiasaan mengebut Edward dan amat gugup saat akan dikenalkan pada keluarga Edward, bukan karena mereka semua vampir, tapi lebih pada ketakutan tidak diterima oleh mereka.
Keadaan berubah menegangkan saat sekelompok vampire yang kebetulan datang ke Forks, James, Victoria dan Laurent, mencium bau darah Bella yang unik. Terlebih setelah berhadapan dengan Edward yang sangat protektif terhadap Bella, James, pimpinan kelompok yang juga seorang pemburu, memutuskan menjadikan Bella sebagai target barunya. Didorong rasa takut akan keselamatan Bella, keluarga Cullen harus bersatu-padu menggunakan bakat unik mereka untuk menghalangi James sebelum tujuannya tercapai.

NEW MOON

“Look after my heart
I left it with you…”
Edward

Isabella Swan has found the love of her life
But what if her love decides to leave
While new monsters are unleashed

Sebelum membaca buku kedua ini saya sudah diberi warning oleh teman, “Agak nyebelin” begitu katanya, awalnya saya tidak mengerti, setelah membaca baru saya tahu apa yang dimaksud oleh teman saya tersebut. Ternyata cerita lebih banyak berkisar antara Bella dan Jacob, werewolf muda yang juga jatuh cinta pada Bella. Bella yang masih bersedih karena ditinggalkan Edward, berusaha membangun kembali hidupnya, dengan Jacob yang ia anggap sebagai sahabatnya ini. Edward meninggalkan Bella tanpa disangka-sangka, ia berusaha pergi dari hidup Bella, mengira itu adalah yang terbaik bagi Bella, jauh dari berbagai bahaya yang mengintai, yang terjadi semenjak Bella mengenal Edward.
Sementara itu, Bella tidak sepenuhnya lepas dari bahaya, Victoria, salah satu dari kawanan vampire yang sempat memburunya, kini mulai memburu Bella lagi.
Salah paham sempat terjadi ketika Alice mendapat penglihatan bahwa Bella melompat dari tebing, Edward yang tanpa sengaja mendengar berita itu dari Rosalie langsung pergi ke Itali untuk menghadap keluarga Volturi, keluarga vampir paling disegani, menantang mereka untuk meminta mati. Seperti yang pernah ia ungkapkan pada Bella, seandainya Bella mati, ia tidak sanggup hidup tanpanya.
Tapi, untungnya, akhir cerita New Moon cukup memuaskan. Hehe….

ECLIPSE

“Isabella Swan,” he looked up at me through his impossibly long lashes, his golden long eyes soft but, somehow, still scorching. “I promise to love you forever-every single day of forever. Will you marry me?”, Edward.

Buku ketiga ini lebih ‘menyenangkan’ untuk dibaca, Edward dan Bella menghadapi berbagai masalah yang mungkin dihadapi pasangan vampire-manusia, dengan werewolf muda yang juga masih cukup sering muncul dan akan terus muncul sampai buku terakhir. Mulai dari kengototan Bella untuk berubah menjadi vampire secepat mungkin, ia ngeri menghadapi usianya yang terus bertambah sementara Edward tetap berumur tujuh belas tahun. Edward, disisi lain, menginginkan Bella mengalami sebanyak mungkin hal yang bisa dialami manusia normal, dan lebih suka ia bertumbuh dan hidup bersamanya sampai maut memisahkan mereka (Edward tidak bisa bertambah tua). Apa yang akan terjadi jika Bella mati? Tentu saja Edward juga tidak bisa hidup lagi tanpa Bella, ia akan mencari cara untuk mati juga. Ckk.. ckk..
Bella sangat yakin ia tidak bisa hidup tanpa Edward, tapi kali ini Jacob tidak akan tinggal diam, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan Bella bahwa ia juga mencintainya, sebelum Bella memutuskan untuk menuju keabadian.
Carlisle menawarkan untuk mengambil hidup Bella sesudah upacara kelulusan SMAnya, namun Edward mencari akal untuk mengulur waktu,ia menawarkan dirinya sendiri yang akan menggigit Bella, mengubahnya menjadi salah satu dari mereka dengan syarat Bella harus menikahinya dulu.
Sementara itu ada masalah lain yang mereka hadapi, Victoria, membentuk sekelompok vampire baru yang ganas dan menggemparkan Seattle dengan serangkaian pembunuhan, dan Bella lebih terancam bahaya dari sebelumnya. Kali ini para vampire dan kawanan werewolf harus melakukan gencatan senjata dan bekerja sama untuk melindungi Bella.

BREAKING DAWN

“When you loved the one who was killing you, it left you no options. How could you run, how could you fight, when doing so would hurt that beloved one? If your life was all you had to give your beloved, how could you not give it?” , Bella
Bagi Bella Swan, mencintai dan dicintai vampir bernama Edward adalah bagaikan khayalan dan mimpi buruk yang dirajut menjadi satu dalam kenyataan. Bukan itu saja, hubungannya yang istimewa dengan Jacob Black sang werewolf, menyeret Bella pada pilihan-pilihan yang membuat hati keduanya tercabik-cabik.
Bella hamil, bersuamikan seorang vampir overprotektif, tidak menjadikannya mudah. Masalahnya adalah, tidak ada manusia yang hamil oleh vampir dan akan tetap hidup setelah bayinya lahir. Setidaknya, itu yang ia kira.
Edward, dan hampir semua orang menginginkan bayi itu dimusnahkan sebelum ia membunuh Bella, lahir dengan menggigit perut ibunya. Sementara Bella bersikeras bahwa ia menginginkan bayi itu, tidak peduli ia akan mati perlahan karenanya.
Berbagai reaksi muncul, Jacob sependapat dengan Edward kali ini, kawanan werewolf menginginkan bayi itu mati dan tidak peduli akan keselamatan Bella. Hal ini membuat Jacob marah, ia lari dari kawanannya dan menempuh nasibnya sebagai alfa dari kawanan barunya yang terdiri dari Seth dan Leah. Alfa sejati, hak lahir yang didapatnya dari kakek buyutnya, Ephraim Black.
Kebencian Jacob terhadap bayi itu memuncak saat Edward akhirnya mendukung Bella, setelah mengetahui rasa sayang bayi tersebut pada ibunya yang ditangkap pikiran Edward. Namun, berbagai hal yang tak terduga terjadi saat sang bayi lahir, Bella nyaris mati. Edward memasukkan racunnya pada jantung Bella tepat waktu, sebelum jantungnya berhenti, mengubahnya selamanya menjadi makhluk abadi, dan Jacob meng-imprint Renesmee, bayi perempuan Bella, mengikat hidupnya pada hidup sang bayi.
Keluarga Volturi yang mengetahui keberadan Renesmee, bertekat untuk menghancurkan anak yang mereka anggap sebagai anak imortal tersebut, jenis yang berbahaya bagi kelangsungan eksistensi mereka sebagai vampir. Alice, yang mampu melihat masa depan, memutuskan untuk pergi, membuat keluarga Cullen tercerai-berai sementara mereka harus mengumpulkan bala bantuan dari berbagai pihak karena ternyata keluarga Volturi tidak hanya datang untuk melenyapkan Renesmee, tapi juga seluruh keluarga Cullen.
Buku keempat ini bisa dibilang buku paling menegangkan, selain juga yang paling tebal, dari keempat saga Twilight. Tapi tentu saja, setiap buku mempunyai daya tarik masing-masing.